Apa itu Booting

Setiap pengguna komputer pasti sudah pernah mendengar yang namanya booting. Tapi masih belum banyak yang tau apa sebenarnya booting itu?

Tapi tenang! Dengan membaca artikel ini hingga selesai, kamu akan segera mengetahui apa itu booting.

Tanpa berlama-lama lagi, let’s read!

Apa itu Booting?

Apa itu Booting

Secara sederhana, booting adalah sebuah proses loading pertama kali saat komputer dihidupkan.

Jika dijabarkan, booting yaitu proses dimana komputer membaca seluruh komponen hardware dan software saat komputer dinyalakan untuk memastikan apakah komputer siap untuk digunakan atau tidak.

Gambarannya begini, kamu menyalakan komputer atau laptop dengan menekan tombol power, berikutnya akan muncul tampilan BIOS yang kemudian disusul dengan tampilan loading Windows hingga berhasil masuk ke desktop.

Nah, sejak kamu menekan tombol power hingga masuk ke desktop, itu terjadi proses yang disebut dengan booting. Bagaimana? Sudah semakin paham?

Tujuan Booting

Sebenarnya dari pengertian booting di atas saja sudah bisa didapatkan apa tujuan dari proses booting pada komputer.

Namun untuk lebih jelasnya lagi, tujuan booting adalah untuk memeriksa hardware dan memuat software agar nantinya komputer bisa nyala dan digunakan dengan sempurna.

Proses Booting Secara Sederhana

Lalu bagaimana proses booting tersebut? OK! Akan kami jelaskan secara simpelnya dulu.

Jika booting normal

  • Komputer dinyalakan.
  • Memeriksa hardware dan software.
  • BIOS akan berjalan untuk mencari boot sector.
  • Komputer akan memuat Sistem Operasi yang terpasang.
  • Komputer siap digunakan.

Jika booting gagal / terjadi masalah

Saat terjadi masalah pada proses booting, proses tersebut akan terhenti dan biasanya muncul sebuah tanda.

Mulai dari bunyi beep, komputer langsung mati lagi, hanya menampilkan blackscreen, muncul bluescreen, stuck di tampilan BIOS, stuck saat loading Windows, dan beberapa tanda lainnya.

Intinya jika proses booting gagal, komputer tidak akan bisa masuk ke desktop dan tidak bisa digunakan.

Detail Proses Booting Komputer

Proses Booting

Masih penasaran dengan proses booting? Baik, akan kami jelaskan secara detail bagaimana proses booting terjadi.

1. Komputer Dinyalakan

Proses ini dimulai ketika kamu menekan tombol power pada komputer atau laptop.

2. Cek Power Komputer

Pada tahap ini, Power Supply akan memberikan sinyal kepada komputer bahwa daya listrik yang dialirkan berjalan dengan normal dan siap digunakan.

3. CPU Nyala

Ketika power komputer dalam posisi normal, berikutnya CPU akan mulai aktif dan bekerja.

4. Cek Hardware

Berikutnya adalah proses cek komponen hardware lain seperti RAM, Storage, dan komponen lainnya yang dilakukan oleh BIOS (disebut sebagai POST).

5. Memuat Driver

Setelah semua hardware dicek dan berjalan dengan baik, driver komponen akan mulai dijalankan.

6. Kartu Grafis Berjalan

Berikutnya, kartu grafis (GPU) atau yang lebih dikenal dengan sebutan VGA akan berjalan dan proses boot akan ditampilkan secara visual di layar monitor.

7. Memuat Sistem Operasi

Selanjutnya BIOS akan mengecek dan mencari Boot Sector, yang kemudian akan memuat Sistem Operasi yang terpasang di komputer tersebut.

8. Loading Sistem Operasi

Setelah Sistem Operasi terbaca, maka komputer akan memuat OS tersebut. Ini ditandai dengan tampilan loading bergambar logo Windows.

9. Masuk ke Desktop

Terakhir, setelah kamu melihat tampilan desktop komputer, itu tandanya proses booting telah selesai dan berhasil dilakukan.

Jenis Booting

Booting sendiri dibagi kedalam beberapa jenis yang berbeda, setidaknya ada 5 jenis booting. Berikut penjelesannya.

1. Cold Booting

Booting ini berlangsung saat komputer masih dalam keadaan mati lalu kamu hidupkan dengan menekan tombol power.

Saat proses ini terjadi, arus listrik akan mengaliri komponen hardware komputer yang sebelumnya belum dialiri arus listrik (istilahnya masih dingin), sehingga dinamakan dengan Cold Booting.

2. Warm Booting

Proses Booting yang terjadi saat komputer dalam keadaan hidup, lalu dimatikan sebentar dan dinyalakan lagi.

Dalam proses ini, arus listrik akan mengaliri perangkat keras komputer yang sebelumnya sudah dialiri dengan arus listrik (istilahnya sudah panas), jadi dinamakan dengan Warm Booting.

Biasanya Warm Booting ini dilakukan melalui proses restart dengan tujuan untuk menyalakan kembali komputer untuk mengatur ulang sistem karena terjadi sebuah error.

3. Soft Booting

Soft Booting juga terjadi saat komponen komputer sudah dialiri oleh arus listrik.

Namun prosesnya terjadi dengan dikendalikan oleh sistem secara otomatis, bukan terjadi karena kerusakan program.

Contohnya yaitu saat kamu melakukan perubahan pada pengaturan BIOS atau UEFI. Setelah itu, kamu akan menyimpan perubahan tersebut dan keluar dari menu BIOS.

Dengan begitu, komputer akan melakukan restart otomatis yang disebut dengan seft booting.

4. Hard Booting

Hard Booting merupakan proses booting yang dilakukan secara paksa. Biasanya hard booting terjadi saat komputer mengalami hang atau macet.

Saat komputer hang tersebut, pengguna akan secara paksa menekan tombol Reset untuk memulai ulang komputer secara paksa. Inilah yang dinamakan dengan Hard Booting.

Untuk pengguna laptop, hard booting bisa dilakukan dengan menekan tombol Ctrl + Alt + Del kemudian diikuti dengan menekan dan menahan tombol Ctrl + Power.

5. Rebooting

Rebooting sebenarnya hampir sama dengan warm booting. Dimana proses booting dilakukan saat komputer sudah dalam keadaan dialiri arus listrik (sudah menyala).

Proses rebooting (booting ulang) biasa dilakukan saat terjadi perubahan pengaturan sistem operasi, perubahan driver, atau terjadi kerusakan sistem.

Baik, sekian dulu pembahasan mengenai booting komputer, semoga dengan pembahasan yang singkat dan sederhana ini bisa kamu pahami dengan mudah.